Kata Cinta Bj Habibie Untuk Istri - Membuat Para Istri Meleleh

“Masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu kamu adalah milik kamu, tapi masa depan adalah milik kita”.

Kata CINTA B.J. Habibie ini sungguh menggambarkan sebuah CINTA jangan sampai terbebani oleh masa lalu. Karena semua orang memiliki masa lalu. Ketika bersatu masa lalu dikubur dalam-dalam dan mulai menyongsong masa depan.

“Antara saya dan Ainun adalah dua raga, tapi satu jiwa” 

Sebuah ungkapan yang sangat menyentuh, biasanya ini diungkapan oleh pasangan saat berpacaran saja tetapi ketika menikah semua akan terasa hambar. Tapi tidak untuk B.J. Habibie kepada Ainun istri tercintanya. Cinta yang ada dihatinya selalu segar dan mekar, tidak terhenti dengan bertambahnya keriput kulit di wajah sang istri.

“Saya diciptakan untuk Ainun. Ainun diciptakan untuk saya”

Setiap wanita tidak akan pernah menolak kata-kata ini. Karena ketika manusia dilahirkan ke dunia. Jodoh sudah merupakan ketetapan. Kita hanya berusaha mencari, yang kuasalah yang menentukan. Tapi walaupun begitu, kata Cinta B.J Habibie untuk Ainun masih terus berkibar dihati walau usia senja telah tiba. 

"Walaupun raga telah terpisahkan oleh kematian, namun cinta sejati tetap tersimpan abadi di relung hati"

Kata dan ucapan yang sangat menyentuh hati para wanita khususnya para istri. Disini Eyang Habibie ingin memberi contoh bahwa kematian hanyalah perpisahan sesaat dan akan kembali bertemu nanti di alam lainnya.

Bagi Eyang istri kedua setelah istri pertama pergi tidak ada dalam kamusnya cintanya. janji yang pernah diucapkan untuk menjaga Ainun istri tercinta sudah melekat dalam hatinya, walau telah ditinggal istrinya cukup lama.

"Nafsu hanya akan memberikan kebahagiaan sesaat. Tetapi cinta yang tulus dan sejati akan memberikan kebahagiaan selamanya."

Cinta sejati bukanlah berlandaskan hawa nafsu semata. Walaupun Sang Kuasa melekatkan pada diri manusia sebuah nafsu. Tapi nafsu bukan jembatan menuju cinta sejati, ia hanya merupakan anak tangga pertama dari puluhan bahkan ratusan anak tangga yang lain.

Eyang Habibie dalam mencinta istrinya, mengganggap nafsu hanya untuk satu wanita dan tidak untuk wanita yang lain. Sungguh nafsu yang sangat mulia. Pasti bahagialah seorang wanita (istri) jika memiliki suami yang mempunyai nafsu hanya kepada istrinya saja.

Berbagi :