Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengakuan dan Permintaan Maaf Bunda Gisel | Apakah Bisa Menutup Aib Perbuatan

 

Permintaan Maaf Mantan Istri Gading

Tidak ada gading yang tak retak, itulah pepatah yang bisa menjadi pedoman dalam hidup bahwa manusia mana yang tidak pernah melakukan kesalahan dan manusia mana yang tak memiliki dosa.

Sebagai manusia tidak memiliki hak untuk menjust orang lain, hanya sebatas mengingatkan dan saling menasehati.

Jika harus mengatakan bahwa perbuatan yang dilakukan adalah dosa, itu disampaikan sebagai pengingat yang sudah dituliskan dalam kitab suci setiap agama.

Hanya sebatas menyampaikan bahwa hal tersebut adalah perbuatan dosa dan ada hukuman yang harus dilaksanakan atas perbuatannya.

Sedangkan masalah berapa dosa yang harus ditanggungnya, itu semua adalah Hak Tuhan yang menciptakan mahluknya.

Sebagai manusia hanya sebatas melakukan atau menjalankan apa yang sudah diperintahkan. Jika harus menghukum itupun sudah yang dituliskan-Nya.


Memang dosa atas perbuatan akan ditanggung sendiri dan ada hukumnya. Masalahnya adalah orang lain yang juga ikut menanggung beban secara psikologis atas perbuatan yang dilakukan.

Selama napas masih ada dibadan, manusia masih mempunyai kesempatan untuk bertaubat kepada Tuhan dan berjanji untuk tidak melakukan perbuatan itu kembali.

Setiap manusia tidak akan tahu, apa yang akan dialami kedepannya. Ujian dan cobaan pasti akan dialami.

Untuk itulah sebagai manusia harus selalu berdo'a untuk tidak diuji diluar batas kemampuannya. Tuhan selalu memberi jalan kepada mahluknya yang ingin berubah dan kembali kepadanya.

Semoga ini bisa menjadi pelajaran kepada diri kita untuk selalu mawas diri terhadap semua perbuatan. Jika tahu itu perbuatan yang salah, berusahalah untuk tidak melakukannya.

Apa guna dan apa manfaat kalau mengerti ini adalah perbuatan yang tidak baik, harus di rekam dan disimpan seperti menyimpan baju.

Baju hilang dicuri orang, masih bisa diganti dengan yang baru. Namun marwah atau aib yang sudah terbongkar, selamanya akan menjadi barang konsumsi orang lain yang tidak akan pernah hilang.

Sekarang ini dunia sudah berada di teknologi yang sangat maju, semua gerakan dan perbuatan bisa terekam dengan mudah. Dan tidak akan pernah mudah hilang.

Maka berhati-hatilah, apakah semua kegiatan yang dilakukan harus direkam. Apakah saat itu tidak menyadari bahwa jika ini jatuh ke pihak lain. Semuanya akan terbongkar dan menjadi konsumsi khalayak ramai.

Kasihan keluarga, khususnya anak yang harus menjadi korban atas perbuatan orang tuannya. Karena saat ini tidak akan mudah untuk bisa dilupakan. 

Jejak digital tidak mudah dihapus dengan mudah, tidak seperti tulisan pada sebuah buku.

Rasa malu yang harus ditanggung anak, akan terus bisa teringat kembali ketika ada orang yang ingin membangkitkan aib keluaganya, khususnya Ibu yang menjadi panutan.

Apalagi ada pepatah yang mengatakan, Surga berada dibawah telapak kaki ibu.

Hal ini yang akan menjadi beban anak, yang harus tetap menghormati Ibunya. Apapun buruk perbuatan sang Ibu.

Namun tidak bisa dipungkuri, pastilah terbesit dalam hati.

"Ibu apa yang telah engkau perbuat, rasa malu dan aib ini akan terus lekat pada diri anakmu".

"Perbuatan yang Ibu lakukan tidak akan mudah dilupakan sampai kapanpun".

"Ibu mungkin anakmu bisa melupakan perbuatanmu". karena engkau tetaplah ibu ku.

Tapi apakah orang lain juga akan melakukan hal yang sama dengan anakmu.

Wajahmu saat itu ketika berbuat, akan terus ada dan bisa dilihat oleh orang lain. Jika orang tersebut ingin mengungkit masa suram mu.


Saran :
Berhati-hatilah mulai sekarang dengan teknologi yang ada ditanganmu. Walau bentuknya kecil dan bisa dibawa kemana saja. Namun dalam sekejap akan mampu menghancurkan hidupmu dan marwah keluargamu. Gunakanlah secara hati-hati dan bijaksana.

Posting Komentar untuk "Pengakuan dan Permintaan Maaf Bunda Gisel | Apakah Bisa Menutup Aib Perbuatan "