Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta Sejarah Peninggalan Kerajaan Tarumanegara



Kalau menelaah fakta dan bukti adanya kerajaan Tarumanegara, bisa dilihat dari perkembangan agama Hindu di Pulau Jawa. Karena kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa. 

Para ahli sejarah menyatakan bahwa Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke-5 Masehi, Sekitar tahun 400 sampai dengan 500 Masehi. Melihat dari bukti-bukti jejak yang ditemukan Kerajaan Tarumanegara berada disekitar Jawa Barat, tepatnya di daerah Bogor.

Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara:

1. Prasasti Ciareteun 
Prasasti ini ditemukan secara tidak sengaja di tepian sungai Citarum yang berdekatan dengan muara yang alirannya mengarah ke sungai Cisadane, tepatnya berada di daerah Bogor. 

Prasasti Ciareteun ini ini terdapat bekas dua tapak kaki, yang menurut parah ahli sejarah dari beberapa tulisan, bahwa telapak kaki ini merupakan telapak kaki dari raja Tarumanegara. 

2. Prasasti Kebon Kopi
Prasasti kebun kopi juga ditemukan di daerah Bogor tepatnya di Kampung Muara Hilir Kecamatan cibungbulangbulang. Pada prasasti ini terdapat ukiran sepasang telapak kaki gajah. 

Dimana ukiran yang terdapat pada Prasasti Kebon Kopi disamakan dengan tapak kaki gajah airawata yang merupakan gajah kendaraan dewa Wisnu.

3. Prasasti Jambu
Jika dilihat prasasti ini bentuknya mirip dengan  buah jambu, apalagi prasasti ini ditemukan di perkebunan jambu Bukit koleangkok sebelah barat Bogor yang jaraknya kira-kira 30 km dari arah Barat Bogor. 

Prasasti Jambu ini menerangkan bahwa Raja Purnawarman yang merupakan sosok yang gagah berani dengan baju zirah nya yang dikabarkan tidak dapat ditembus oleh senjata musuh dan juga dikenal dengan kepemimpinannya yang sangat termasyhur.

4. Prasasti Tugu
Berbeda dengan prestasi yang lain, Prasasti Tugu ditemukan di Cilincing Jakarta tepatnya di desa yang bernama Tugu. Prasasti menerangkan tentang penggalian saluran Gomati dan sungai Candrabhaga. 

Candrabhaga diartikan juga dengan Purbacaraka yang mengartikan Chandra = bulan = Sasi. CandraHbaga berubah menjadi SasibHaga dan di kemudian hari menjadi Bagasasi atau bagasi, yang akhirnya menjadi “Bekasi”. Dan saat ini menjadi salah satu nama kota. 

5. Prasasti Pasir Awi
Prasasti pasir Awi juga ditemukan di daerah Bogor tapi sampai saat ini tidak diketahui Apa maksud dari Prasasti ini dibuat pada zaman kerajaan Tarumanegara. Karena Para ahli belum bisa menterjemahkan kan huruf yang terdapat pada prasasti ini dikarenakan ada sebagian huruf yang terdapat pada prasasti ini telah hilang dan rusak. 

6. Prasasti Muara Cianten
Prasasti  Muara Cianten juga ditemukan di daerah Bogor, sama dengan prasasti Pasir Awi para ahli belum mampu menerangkan Apa maksud dari sejarah Prasasti Muara Cianten. 

7. Prasasti Lebak
Prasasti Lebak ditemukan di pinggiran sungai Cidanghiang Kecamatan muncul kabupaten Banten Selatan.

Dari tulisan yang terdapat di prasasti Lebak, menerangkan tentang keagungan dan keberanian kepemimpinan Raja Purnawarman sebagai raja dunia. 


Politik dan sistem Pemerintahan Kerajaan Tarumanegara 

Belum ada keterangan pasti sampai sekarang atau sumber yang bisa menerangkan tentang sistem politik dan pemerintahan kerajaan Tarumanegara. Tapi menurut ahli sejarah Fa Hien, Raja Tarumanegara merupakan pemimpin kerajaan yang mampu menciptakan stabilitas politik yang aman di wilayahnya. 

Menurut sejarawan Fa Hien, Ini bisa dilihat dari prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Dimana dibuktikan bawah ah Kemajuan perekonomian kerajaan tersebut dapat dilihatPeninggalan prasasti yang menerangkan tentang penggalian saluran Goman dan sungai Candrabhaga. 

Silsilah raja Kerajaan Tarumanegara 
  1. Raja Jayasingawarman yang memimpin dari tahun 358 s/d tahun 382 Masehi
  2. Raja Dharmayawarman dari tahun 382 s/d 395 Masehi 
  3. Raja Purnawarman yang memerintah dari tahun 395 s/d 434 M
  4. Raja Wisnuwarman 434 s/d 455 Masehi 
  5. Raja Indrawarman dari tahun 455 s/d 515 Masehi 
  6. Raja Candrawarman tahun 515 s/d 535 Masehi 
  7. Raja Suryawarman tahun 535 s/d 561 Masehi 
  8. Raja Kertawarman tahun 561 s/d 628 Masehi 
  9. Raja Sudhawarman tahun 628 s/d 639 Masehi 
  10. Raja Hariwangsawarman Tahun 639 s/d 640 Masehi 
  11. Raja Nagajayawarman tahun 640 s/d 666 Masehi 
  12. Raja Linggawarman tahun 666 s/d 669 Masehi 
Dari raja-raja Kerajaan Tarumanegara, Raja Purnawarman lebih dikenal dalam kepemerintahannya. Beliau dikenal sebagai raja yang gagah berani dan memiliki sikap yang tegas dan juga dikenal dekat dengan para Brahmana, pangeran-pangeran Kerajaan Tarumanegara serta rakyat yang dipimpinnya.

Sikap Raja Purnawarman yang jujur, adil dan arif bijaksana dalam memerintah kerajaan. Membuat beliau banyak disenangi di kalangan kerajaan dan rakyatnya.

Sejarah runtuhnya kerajaan Tarumanegara 

Awal keruntuhan Kerajaan Tarumanegara bermula dari kepercayaan raja yang diberikan kepada Pemerintah Daerah yang dibawa kekuasaan raja, untuk memimpin wilayahnya di bawah wewenang penuh pemerintahan daerah. 

Yang membuat Pemerintah Daerah seperti memiliki atau merasa dirinya adalah raja dengan memberikan warisan wilayah atau daerah kepada putra dan putrinya.

Sehingga timbul rasa ingin membuat kerajaan baru di wilayah daerah yang dipimpinnya tanpa memandang kekuasaan penuh dari Kerajaan Tarumanegara terhadap daerah bawahannya.

Hal ini yang membuat kekuasaan Kerajaan Tarumanegara menjadi lemah karena tanpa ada dukungan lagi dari daerah bawahannya yang merasa telah mendirikan kerajaan sendiri. Sehingga Kerajaan Tarumanegara lebih gampang dan mudah diserang musuh. 

Dan pada tahun 669 masehi di bawah kepemimpinan raja Linggawarman yang merupakan silsilah raja terakhir dari Kerajaan Tarumanegara. Menyerahkan kekuasaannya kepada menantunya sendiri yang berasal dari kerajaan Sriwijaya 

Maka dari sinilah telah berakhirnya ke pemerintahan raja kerajaan Tarumanegara di bawah kepemimpinan raja linggawarman dan akhirnya menjadi kerajaan Sunda.

Posting Komentar untuk "Fakta Sejarah Peninggalan Kerajaan Tarumanegara "