Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tenggelamnya Kapal Perang Angkatan Laut Amerika Serikat USS Indianapolis Oleh Enam Rudal Torpedo Kapal Selam Jepang I-58 Saat Perang Dunia Ke Dua

Kapal Perang Amerika Serikat "USS Indianapolis"

Perang adalah musibah besar dalam sejarah umat manusia. Baik perang dunia I maupun perang dunia II.

Dalam hukum perang pastilah menghancurkan musuhnya. Tidak peduli berapa nyawa melayang akibat dari peperangan tersebut.

Salah satu cerita yang dijadikan sebuah film adalah tenggelamnya USS Indianapolis. Sebuah kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat.

Dimana kapal perang ini hancur dan tenggelam dikarenakan 6 rudal terpedo kapal selam jepang yang menghantam tanpa ampun dan menghancurkan sekaligus menenggelamkan kapal perang Amerika, USS Indianapolis.

USS Indianapolis bukanlah satu-satunya kapal perang yang tenggelam dilaut akibat perang. Masih banyak kapal yang tenggelam akibat perang.

Tapi yang menjadi cerita sejarah, Tenggelamnya USS Indianapolis banyak meninggalkan sejarah yang cukup mencekam jika kita sendiri berada atau mengalaminya secara pribadi.



Kapal perang USS Indianapolis di pimpin atau dikomandokan oleh seorang Kapten kapal "Kapten Charles McVay". Dan di bawah pimpinannya saat itu ada sekitar 1196 lebih kru kapal yang terdiri dari beberapa perwira dan kru kapal setingkat bintara dan tamtama.

Perjuangan kru kapal ketika kapal perang yang mereka banggakan, harus hancur dan tenggelam disaat mereka tidak menyadari adanya kapal selam musuh yang siap meluncurkan rudal untuk menghancurkan kapal perang mereka.

Setelah kapal USS Indianapolis tenggelam, perjuangan kru kapal angkatan laut Amerika Serikat harus menghadapi ganasnya perairan laut. Dimana banyak kru kapal yang selamat dari tenggelam kapal, harus menghadapi ganasnya ikan hiu yang siap memangsa mereka.

Disinilah cerita yang menjadi sejarah (legenda) tenggelamnya kapal USS Indianapolis.

Ketika USS Indianapolis ini tenggelam, tidak ada langsung yang kapal penyelamat yang harus menyelamatkan para kru kapal. Sehingga para kru kapal yang harus berjuang selama 4 hari untuk bertahan hidup.

Apalagi kapal USS Indianapolis melakukan tugas rahasia mengirimkan sebuah benda yang tidak diketahui oleh para kru kapal. Hanya setingkat pimpinan tertinggi setingkat Kapten kapal yang mengetahu barang yang harus dikirim.



Rupanya kapal USS Indianapolis melakukan tugas rahasia pengiriman senjata penghancur massal "Bom Atom". Dimana bom atom ini diketahui dalam sejarah, dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

Saat pengiriman barang pada tanggal 26 Juli 1945, kapal perang USS Indianapolis selamat tanpa ada gangguan dari pihak musuh. Mereka berhasil mengirimkan barang ke pulau Tinian, Mariana Utara.

Tapi bencana terjadi ketika USS Indianapolis kembali dan mendapat perintah untuk segera melakukan perjalanan (berlayar) ke markas militer Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat yang berada di Guam untuk berkolaborasi dengan kapal perang lainnya, USS Idaho.

Rencananya USS Indianapolis dengan USS Idaho akan melakukan persiapan untuk menginvasi Jepang bersama di Teluk Leyte, Filiphina.

Tapi malang tidak bisa dihindar musibah tidak bisa dielak. Tanpa sepengetahuan mereka para kru USS Indianapolis. Bahwa kapal mereka sudah di bidik oleh kapal selam Jepang I-58 yang diam-diam mendekati kapal USS Indianapolis.

Kapal Selam Jepang I-58

Dengan target yang sudah pasti dan tepat, kapal selam Jepang meluncurkan 6 rudal terpedo sekaligus untuk menghantan badan kapal USS Indianapolis.

Dengan hantaman 6 terpedo kapal mana pada saat itu yang tidak akan luluh lantak dengan ledakan yang besar dan pasti menghancurkan.

Pada saat tenggelamnya kapal USS Indianapolis, sebahagian besar kru kapal berhasil selamat dengan menerjunkan atau melompat ke laut. Ada sekitar 900 kru yang berhasil terjun atau lompat kelaut. Dan sekitar 300 kru kapal harus gugur bersama dengan tenggelamnya kapal perang USS Indianapolis.

Tapi sangat disayangkan, dengan masih banyaknya kru kapal yang selamat. Bukan berarti mereka lepas dari musibah besar yang menanti mereka yang berada dibawah kedalaman laut.

Tanpa mereka sadari ikan-ikan ganas yang bergigi tajam "Hiu" sudah menunggu mereka dan siap melahap mereka ketika rasa lapar datang.

Sebenarnya kalau saja kapal atau tim penyalamat segera datang dengan cepat pastilah tidak akan banyak memakan korban para kru kapal. 

Tapi karena kapal USS Indianapolis sedang melakukan tugas misi rahasia. Kapal ini tidak didampingi oleh tim, dimana setiap kapal perang laut memiliki tim pendamping ketika melakukan tugas. 

Sehingga kalau kapal mengalami musibah, bisa segara melakukan pertolongan pada para kru kapal yang masih selamat.



Dalam bertahan hidup selama 4 hari, para kru kapal harus menghadapi kondisi cuaca laut yang bisa saja berubah seketika. Dimana lagi banyak kru kapal yang terluka dan tidak bisa mendapat pertolongan medis.

Dehidrasi dan sakit saja sudah banyak memakan korban para kru kapal, ditambah ganasnya ikan hiu yang menyantap mereka seperti memangsa makanan hewan laut lainnya.

Banyak kru kapal yang menjadi korban dari ganasnya ikan-ikan hiu yang menguasai lautan. Mereka melihat satu persatu teman mereka harus hilang dimangsa para hiu.

Belum lagi mereka harus menghadapi kondisi cuaca, rasa lapar dan dehidrasi. Belum lagi sekoci (kapal penyelamat darurat) yang minim karena berserakan entah kemana.

Banyak para kru yang mengalami halusinasi akibat kondisi yang sangat ekstrim yang harus mereka hadapi. Dan rasa putus asa yang datang akibat tidak segera datangnya kapal penyelamat.

Tapi perjuangan mereka dalam bertahan hidup terbayar ketika sebuah kapal terbang (kapal pengebom) Amerika Serikat lewat. Dan melihat keberadaan mereka yang terombang-ambing dilautan.

Kapten kapal terbang mengambil keputusan untuk mendaratkan pesawat ke laut, walau tanpa persetujuan dari pimpinan tertingginya. Karena kemanusianlah yang membuat kapten pesawat untuk mendaratkannya ke laut.

Dari sinilah berakhirnya perjuangan para kru kapal USS Indianapolis. Dengan radio dari pesawat terbang. Kapten pesawat meminta untuk segera mengirimkan kapal penyelamat ke kawasan tersebut.

Dikirimkanlah beberapa kapal perang untuk menyelamatkan para kru USS Indianapolis. Dan selesai perjuangan mereka bertahan 4 hari menghadapi ganasnya lautan lepas.

Tapi tidak bagi Kapten Kapal USS Indianapolis, Kapten Charles McVay. McVay sebagai komandan tertinggi USS Indianapolis harus menghadapi sidang militer karena kesalahan dan kecerobohan saat menjadi komandan USS Indianapolis.

Kapten Charles McVay dituduh lalai dan terlambat dalam memerintahkan kru kapal untuk segera meninggalkan kapal USS Indianapolis saat akan tenggelam. Ditambah tuduhan bahwa Kapten Charles McVay tidak melakukan protap saat USS Indianapolis berlayar.

Peraturan yang harus dilakukannya adalah berlayar zigzag untuk menghindari serangan dari kapal selam musuh. Tapi bagi mereka yang tidak berada USS Indianapolis pastilah menuduh bahwa Kapten Charles McVay melakukan kesalahan.

Padahal sebagai Kapten kapal yang telah memiliki pengalaman, pastilah ada alasan mengapa Kapten Charles McVay tidak melakukan protap militer saat berlayar dilaut.

Tidak mungkin Kapten Charles McVay mengambil keputusan yang bisa membahayakan kapal dan seluruh anggota keluarganya (kru kapal) pada saat itu. Apalagi jika ia menhetahui adanya kapal selam musuh sedang mengintai (Angkatan Laut Jepang).

Tapi uniknya dari cerita ini adalah penyesalan yang disampaikan oleh Kapten Kapal Selam Jepang I-58, Komandan Mochitsura Hashimoto. Yang menyesali atas perbuatannya.



Untuk menebus penyesalannya, Komandan Mochitsura Hashimoto. Membela Kapten Charles McVay disidang militer Angkatan Laut Amerika Serikat dan mengatakan bahwa Kapten Charles McVay  "tidak bersalah". Apapun yang dilakukan oleh Kapten Charles McVay untuk menghindar semuanya akan sia-sia (tidak bisa).

Karena menurut Komandan Mochitsura Hashimoto, kapal selam mereka sudah posisi sangat dekat dan mampu untuk menghancurkan USS Indianapolis. Jadi apapun yang dilakukan oleh Kapten Charles McVay seperti gerakan zigzag, tidaklah akan berguna sama sekali.

Akhirnya Kapten Charles McVay dibebaskan dari segala tuntutan. Tapi tuntutan secara mental dan psikologis yang diterimanya. TIdaklah membuat Kapten Charles McVay merasa tenang.

Banyak tuntutan dari luar (mungkin dari pihak keluarga yang menjadi korban USS Indianapolis) yang menyatakan Kapten Charles McVay tetap bertanggung jawab atas musibah tenggelamnya Kapal USS Indianapolis.

Yang akhirnya membuat Kapten Charles McVay mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada tahun 1968 karena tidak sanggup menghadapi tuduhan yang berasal dari kolega maupun masyarakat Amerika Serikat.

Perjuangan Komandan Mochitsura Hashimoto untuk melakukan pembelaan terhadap Kapten Charles McVay tidaklah berhenti. Akhirnya pada tahun 1996 saat Amerika Serikat dipimpin Presiden Bill Clinton.

Presiden Bill Clinton mengambil keputusan bahwa Kapten Charles McVay tidak bersalah. Dan Penyelidikan atas kasus inipun ditutup secara resmi.

Posting Komentar untuk "Tenggelamnya Kapal Perang Angkatan Laut Amerika Serikat USS Indianapolis Oleh Enam Rudal Torpedo Kapal Selam Jepang I-58 Saat Perang Dunia Ke Dua"