Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Pramuka, Kepramukaan, Pendidikan Kepramukaan Dan Sejarah Kepramukaan


Anak Pramuka di Indonesia
Sejarah adanya pramuka di Indonesia tidak terlepas dari sejarahnya di Dunia. Sedangkan asal usul sejarah pramuka di Indonesia tidak terlepas dari sosok yang menjadi bapak Pandu sedunia sebagai pendiri gerakan Pramuka yaitu Baden Powel atau Lord Robert Baden Powel Gilwel.
Pramuka masuk ke indonesia sejak zaman penjajahan, hadirnya Pramuka di Indonesia telah diwarnai melalui beberapa proses yang sangat panjang dalam perjalanannya. 
Sangat wajarlah karena berada di masa-masa awal tumbuhnya gerakan Pramuka di Indonesia ketika masih berada dalam proses penjajahan. Yang jelas kegiatan akan selalu dimonitoring oleh penjajah. Untuk mencegah kegiatan yang timbul untuk melawan penjajah saat itu.
Sebelum melanjutkan pembahasan tentang Pramuka, sebaiknya kita mengetahui dulu Sejarah Pramuka di Indonesia dan dunia, begitu juga kita sebaiknya mengetahui pengertian pramuka. 



Sejarah Awal Pramuka Di Dunia 

Sejarah berdirinya gerakan pramuka di dunia dipelopori oleh Lord Baden Powel atau dengan nama lengkapnya Robert Sthepenson Smyth Baden Powel of Giwell, seorang warga negara Inggris yang pernah menjadi tentara. Sudah semenjak kecil Baden Powel dikenal sebagai anak yang sangat mencintai kegiatan luar ruangan (outdor). Dia sering melakukan kegiatan didalam hutan yang berada di dekat sekolahnya. Dan sering melakukan perkemahan didalam hutan tersebut. 

Kemah pertama yang dilakukan oleh Lord Baden Powel ketika ia menjadi seorang Letnan Jendral angkatan bersenjata Britania Raya dan William Alexander Smith, pendiri Boy's Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai jamboree) di Kepulauan Brownsea, Inggris.
Semua kegiatan tersebut muncul ketika pasukan Inggris dibawah pimpinan Baden Powel menghadapi gempuran pasukan musuh dalam mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan.
Dengan membentuk pasukan sukarela untuk membantu pasukan inggris dalam memperjuangkan kota Mafeking. Baden Powel merekrut beberapa pemuda saat itu untuk membantu perjuangan pasukan Inggris (Britania Raya).
Tugas pasukan sukarela yang direkrut Baden Power mempunyai tugas mengantarkan pesan untuk pasukan Inggris lainnya yang ada ditempat lain. Walaupun pasukan sukarela ini mempunyai tugas sebagai pengantar pesan, tapi hal ini mampu membuat Baden Powell dan pasukannya mampu mempertahankan Kota Mafeking. 

Dan karena keberhasilan inilah, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional.



Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden Powell sebuah buku karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.
Pertemuannya yang sering dilakukan dengan Seton tersebut mendorong Baden Powell untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy's Patrols. 
Buku ini berisi tentang proses kepanduan dalam gerakan pemuda saat itu. Dan dengan buku inipun mengalami proses kegiatan sebuah perkemahan untuk para 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama satu minggu penuh.
Perkemahan ini berlangsung pada tanggal 1 Agustus di kepulauan Brownsea, Inggris. Dalam perkemahan ini para pemuda dilatih dengan panduan buku yang dibuat Baden Powell dalam membentuk kelompok-kelompok kecil (group) dengan sistem patroli (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa Inggris).
Dan para pemuda dalam kelompo-kelompok kecil tersebut harus menunjuk sendiri yang akan dijadikan ketua kelompok (group) yang akan menjadi pemimpin mereka.
Keberhasilan perkemahan ini membuat Baden Powell memulis sebuah buku yang akan menjadi Panduan Kepramukaan yang berjudul Boy Scout Handbook.
Buku inilah yang menjadi perkembangan dalam kepanduan pramuka, sebagai tolak ukur perkembangan kepramukaan di dunia.
Dengan semakin berkembangnya kepanduan yang dibentuk Baden Powell, akhirnya Baden Powell membentuk sebuah Pusat Pelatihan Kepemimpinan. Dimana pusat latihan ini untuk membentuk kepemimpinan khusus bagi orang dewasa (Adult Leadership Training Center).

Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Rovering to Success for Rover Scouts pada tahun 1922.


 



Sejarah Berdirinya Pramuka Di Indonesia

Tujuan Gerakan Pramuka Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan Non-Formal sebagai organisasi pendidikan diluar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk beberapa bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

Yang semua kegiatan tersebut untuk membentuk kharakter anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa ini. Semua sistem kegiatan pendidikan kepanduan disesuaikan dengan kharakter budaya Indonesia.
Di Indonesia sendiri Pramuka merupakan singkatan Praja Muda Karana yang mengandung makna Jiwa Muda yang Suka Berkarya.
Dasar awal kata Pramuka ini dikemukakan oleh Sultan Hamengkubuwono IX dari kata " Poromuko" yang berarti pasukan terdepan dalam perang.
Struktur bagi keanggotaan pramuka di Indonesia, terdiri dari :
  • Pramuka Siaga (masa bakti 7 s/d 10 tahun)
  • Pramuka Penggalang (masa bakti 11 s/d 15 tahun)
  • Pramuka Penegak (masa bakti 16 s/d 20 tahun)
  • Pramuka Pandegan (masa bakti 21 s/d 25 tahun) 
Sementara keanggotaan pramuka, terdiri dari :
  • Pembina Pramuka
  • Andalan Pramuka
  • Korps Pelatih Pramuka
  • Pamong Saka Pramuka
  • Staff Kwartir Pramuka
  • dan Majelis Pembimbing Pramuka 

Saat ini di Indonesia Gerakan Pramuka diketuai oleh Budi Waseso sebagai Ketua Kwartir Nasional.
Organisasi Kepanduan Indonesia sendiri diperkirakan di seputaran tahun 1920-an. 
Namun secara pasti ahun 1923 di Bandung Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia dimulai ditandai dengan didirikannya Nationale Padvinderijj Organisatie (NPO).
Sementara pada tahun yang sama di Jakarta didirikan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).
Kedua organisasi inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya kepanduan di Indonesia. Dan pada tahun 1926 melebur menjadi satu yang diberi nama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO).
Pada Masa Hindia Belanda Kepanduan Indonesia sebenarnya sudah terbentuk dan dimulai dengan adanya cabang "Nederlandsche Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912. Dan berganti nama pada tahun 1916 saat pecahnya perang dunia I menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV).
Organisasi Kepanduan di Indonesia di Prakarsai oleh S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916. Dengan Nama Javaansche Padvinders Organisatie.

Dan tahun-tahun berikutnya 1928 s/d 1935 dimasa penjajahan mulailah bermunculan organisasi kepanduan, seperti : 


Kepanduan Yang Bernapas Kebangsaan 

Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) Dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). 

Kepanduan Bernapas Agama 

Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

Sejarah Pramuka Indonesia Pada Masa Penjajahan Jepang 

Sejarah gerakan pramuka di Indonesia di awali dengan berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada masa Indonesia dijajah oleh Belanda. Pada masa itu kepanduan di pimpin oleh S.P.Mangkunegara yang berdiri pada tahun 1916.
Tapi pada saat Belanda kalah dengan pasukan Jepang yang menggempur pasukan Belanda, yang kemudian Jepang menjajah Indonesia. Gerakan yang bernapas kepanduan pada masa penjajahan Belanda dibubarkan.
Jepang menginginkan semua gerakan organisasi di Indonesia harus berada di pengawasan jepang, dengan kata lain penjajah Jepang ingin semua organisasi di Indonesia harus seizin penjajah Jepang dan Jepang menginginkan dikut sertakan dalam semua organisasi yang berdiri di Indonesia.
Setelah Jepang takluk oleh pasukan sekutu yang diprakarsai oleh Amerika dan Inggris. Gerakan pramuka di Indonesia kembali aktif. Dan Gerakan Pramuka akhirnya dibentuk secara defakto pada tahun 1961.
Keputusan berdirinya gerakan Pramuka  ditandai dengan dikeluarkannya KEPPRES nomor 121 tahun 1961 pada tanggal 11 April 1961.

Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia 

Setelah diproklamsikannya Kemerdekaan Indonesia oleh Bapak Proklamator Ir. Soekarno, Gerakan Kepanduan mulai digalakan kembali, dengan pembentukkan satu wadah organisasi yang akan menaungi semua gerakan kepanduan pramuka di Indonesia.
Kesepakatan dibentuknya wadah organisasi kepanduan di Indonesia ditetapkan di Yogyakarta sebagai suatu panitia kerja. Dimana nantinya mereka mengadakan konggres yang akan membahas Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Dan pada tanggal 27 sampai 29 Desember 1945 terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia di Surakarta. Dengan keptutusan bersama akhirnya keluarlah Keputusan Menteri Pendidikan tentang Pengajaran dan Kepanduan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Keputusan ini menetapkan pengakuan pemerintah RI atas berdirinya Kepanduan di Indonesia, sebagai satu-satunya wadah organisasi kepanduan yang akan menjadi satu wadah dari seluruh Kepanduan Gerakan Pramuka di Indonesia.
Tapi perjuangan Kepanduan di Indonesia mendapat tantangan kembali, dengan keinginan Belanda untuk menjajah Indonesia dengan kembali masuk ke Indonesia melalui tangan pasukan koalisi yaitu Inggris.
Belanda yang memiliki watak penjajah tidak menginginkan adanya kepanduan di Indonesia. Karena dikhawatirkan akan menjadi sumber perjuangan dan gerakan yang akan melawan Belanda.
Saat Peringatan 17 Agsutus 1948 di halaman Gedung Pegangsaan Timur 56, gugurlah seorang pemuda Indonesia yang memperjuangkan Kepanduan di Indonesia "Soeprapto".
Belanda pada saat itu melarang semua kegiatan kepanduan di Indonesia yang bisa mengancam keinginan mereka untuk kembali menjajah Indonesia.
Tapi itu tak memadamkan keinginan para pemuda Indonesia untuk tetap menjalankan Kepanduan yang telah mereka didiikan walau dalam ancaman Belanda. Walau nyawa sebagai taruhannya.
Banyak kepanduan terus berdiri dan terbentuk setelah gugurnya "Soeprapto", seperti :
    1.     Kepanduan Putera Indonesia (KPI)
    2.     Pandu Puteri Indonesia (PPI)
    3.     Kepanduan Indonesia Muda (KIM)
    Demi memperjuangkan tetap berdirinya organisasi kepanduan di Indonesia, perlawanan bersenjata yang dilakukan para pelopor kepanduan tidak padam hanya karena laras senjata Belanda. Karena dalam kepanduan ini, ada pendidikan untuk tetap memperjuangkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
    Belanda. Walau nyawa sebagai taruhannya.
    Dengan berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia akhirnya diadakan diadakanlah Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20 sampai 22 Januari 1950. Kongres ini diadakan untuk menghidupkan kembali semua organisasi kepanduan yang berhenti (bubar) saat penjajah Belanda yang menginginkan kembali penjajahan atas tanah Ibu Pertiwi Indonesia.
    Semua kepanduan Indonesia diberi kesempatan kembali untuk membentuk atau mendirikan kembali bekas organisasinya. Dan memutuskan bahwa "Organisasi Pandu Rakyat Indonesia" bukanlah lagi satu-satunya organisasi Kepanduan di Indonesia, dengan dikeluarkannya keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 195.
     

    Pengertian Pramuka dan Kepramukaan

    Secara umum Pengertian Pramuka adalah singkatan para muda karana yang berarti orang-orang berjiwa muda dan suka berkarya. Pengertian pramuka kepramukaan dan organisasi pramuka untuk membentuk semangat jiwa para generasi muda agar lebih semangat dan gigih dalam menatap masa depan yang pasti begitu banyak tantangan dan ujian yang pasti akan semakin berat di masa millenial sekarang ini.
    Pengertian kepramukaan  jika di garap dalam pengetian yang lebih luas merupakan nama kegiatan yang terdapat dalam pramuka misalnya kegiatan menarik dan berpendidikan.
    Sedangkan Pengertian Gerakan Pramuka sendiri adalah merupakan wadah organisasi tempat berkumpulnya segala kegiatan dan bersama untuk menyelesaikan dalam satu ikatan jiwa dan pikiran satu tujuan. 

    Pendidikan Kepramukaan

    Metode pendidikan kepramukaan adalah prosedur atau cara untuk mengimplementasikan Nilai dan Prinsip Dasar dari Kepramukaan. Fungsi dari Metode Kepramukaan ini untuk menjadikan pendidikan kepramukaan lebih spesifik, yang akan mengaitkan semua pendidikan kepramukaan untuk saling menguatkan dalam mencapai tujuan bersama dalam pendidikan Kepramukaan.




    Macam Metode Kepramukaan

    Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif profresif melalui :
    1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
    2. Belajar sambil melakukan
    3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi
    4. Kegiatan yang menarik dan menantang
    5. Kegiatan di alam terbuka
    6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan
    7. Penghargaan berupa tanda kecakapan
    8. Satuan terpisah antara putra dan putri

    Tapi kalau dilihat saat ini kegiatan Pramuka di Indonesia sedikit berkurang, tidak seperti zaman 80 s/d 90-an. Yang pada saat itu namanya Pramuka sangat digalakan untuk membentuk mentak generasi muda Indonesia.

    Semoga saja kegiatan Pramuka tetap di ada di Indonesia, karena mampu membentuk mental dan kedisiplinan bagi individu generasi bangsa ini.

    Posting Komentar untuk "Pengertian Pramuka, Kepramukaan, Pendidikan Kepramukaan Dan Sejarah Kepramukaan"