Mengenal Lebih Dekat Suku Tobelo Halmahera
Suku Togutil di Halmehera adalah komunitas atau kelompok etnis masyarakat yang hidup d pedalaman hutan dan hidup secara nomaden (berpindah-pindah tempat tinggal). Suku Tobelo atau yang lebih di kenal dengan nama Togutil merupakan suku yang masih hidup mengandalkan alam yang ada hutan.
Namun ada perbedaan sebenarnya secara spesifik antara nama penyebutan suku Tobelo dan Togutil. Kedua nama suku ini bisa dibedakan berdasarkan asal-usul tempat tinggal.
Tobelo merupakan suku yang ada di Maluku Utara dan sudah hidup secara normal dan menggunakan bahasa sehari-hari dalam berkomunikasi, yaitu bahasa Tubelo. Mereka hidup di pesisir Maluku.
Sedangkan Togutil hanya sebutan untuk nama bagi suku yang masih tinggal di pedalaman hutan dan jauh dari kehidupan normal saat ini, walau mereka masih satu rumpun dengan masyarakat Tubelo.
Makanya orang Tubelo yang hidup di pesisir tidak menyukai panggilan Togutil, karena togutil mengandung makna arti "Terbelakang". Sedangkan sebutan suku Togutil masih melekat pada suku terasing yang berada di pedalaman Halmahera bagian utara.
Namun bahasa yang digunakan suku Togutil di pedalaman hutan dengan suku Tobelo yang ada di pesisir masih ada kemiripan dan bisa dikatakan serupa.
Sejarah suku Togutil sampai saat ini belum bias dipastikan, walau ada kabar atau cerita asal mereka namun belum bisa dipastikan bahwa cerita tersebut benar.
Agama dan kepercayaan Suku Togutil sendiri sebagian besar masih mempercayai mahluk gaib atau halus. Dimana mereka percaya tentang keberadaan mahluk gaib.
Mereka masih percaya dengan kekuatan mahluk gaib atau di sebut adikodrati. Dan mahluk gaib sering disebut orang Suku Tigutil dengan "Ohitana".
Sebutan Ohitana sendiri diperuntukkan untuk mahluk gaib yang cendrung melakukan pada perbuatan baik. Namun mereka (suku togutil) juga percaya akan keberadaan mahluk gaib yang cendrung bisa melakukan perbuatan tidak baik atau sifatnya menggangu.
Untuk menghindari dari mahluk gaib pengganggu ini suku togutil melakukan upacara "Gomanga". Yang bertujuan untuk mengusir atau menjauhkan mahluk gaib yang berprilaku tidak baik kepada mereka. Gomanga ini bisa dilakukan secara individu maupun kolektif (seperti upacara adat).
Adat atau kebudayaan suku Togutil sampai saat ini masih dipegang kuat oleh kelompok suku. Kebudayaan seperti "Keluarga Inti" masih sangat dipegang dan kokoh sampai saat ini. Dimana kelompok suku memiliki pemimpin yang berperan sebagai kepala suku.
Biasanya Kepala Suku selalu di pilih dari sosok pria yang kuat, berpengalaman dan bijaksana. Dan memahami hukum adat di masyarakatnya.
Sosok seorang pemimpin dalam suku Togutil disebut Dimono.
Kebudayaan dalam mempertahankan kelompok dari gangguan atau serangan orang luar telah dipersiapkan oleh kelompok suku. Mereka mengenal dengan namanya Panglima atau pimpinan pasukan perang yang disebut 'Kapitan". Yang memiliki tanggung jawab memimpin perang dan keamanan suku dari gangguan dan serangan dari luar atau kelompok lain.
Kebudayaan lain yang diterapkan oleh suku togutil adalah masalah pernikahan. Dimana pasangan baru selesai menikah boleh menentukan sikap sendiri. Boleh hidup membangun keluarga sendiri, atau ikut kelompok asal suami atau istri. Namun sebahagian besar lebih ikut kelompok suku daripada hidup berdua bersama pasangan, demi menjaga keamanan lebih jika hidup dalam sebuah kelompok.
Keunikan dari suku togutil sendiri merupakan kelompok masyarakat yang hidup dengan masih mengandalkan ketersedian hutan dimana mereka berada dan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Suku ini belum memahami bertani dan menetap. Lebih mengutamakan berburu binatang hutan dan tumbuhan hutan yang bisa dimakan.
Keunikan lain, suku ini masih belum tersentuh kebudayaan modren saat ini. Dan masih hidup dalam dunia mereka sendiri. Tidak mau untuk berhubung atau bersosialisai dengan penduduk luar. Walau sudah ada beberapa yang hidup normal dan berbaur dengan masyarakat luar.
Ada dua kategori untuk sebutan Suku Togutil :
- Orang Togutil Dogoda adalah merupakan kelompok suku Togutil yang sudah di relokasi oleh pemerintah.
- Sedangkan Suku Togutil Asli adalah yang masih hidup di hutan pedalaman Halmahera.
Dikabarkan berita yang viral saat ini, ada kelompok warga yang saat akan menyebrang sebuah sungai diserang oleh orang Togutil. Berita ini menjadi hangat karena suku Togutil jarang sekali bisa terlihat. Dan lebih berusaha untuk menghindar dari warga luar.
Namun jika mereka merasa terganggu, suku togutil bisa mealukan perbuatan yang mungkin berbahaya seperti berita viral saat ini "Suku Togutil Panah Warga".
Pendidikan pada suku togutil, masih dalam aturan adat dan kebiasaan orang tua atau kelompok suku secara turun temurun. Dimana orang dewasa mendidik anak-anak mereka atau suku seperti mencari makan secara berburu dan memanfaatkan apa yang tersedia di alam. Dan kepercayaan atas mahluk gaib atau halus yang hidup di sekitar mereka.
Namun bagi suku yang sudah mulai menerima orang luar, biasanya ada kelompok relawan yang memberikan pendidikan atau lembaga pemerintah yang diberi tugas untuk memberi pendidikan dan pengarahan untuk hidup lebih normal dan biasanya golongan suku ini sudah hidup menetap dan tidak berpindah-pindah tempat.
Namun bagi suku yang belum bisa menerima orang luar dan lebih memilih menghindar. Dan jauh hidup dipedalaman hutan halmahera, lebih mempertahankan tradisi suku togutil untuk bertahan hidup didalam hutan yang sudah dilakukan oleh orang sebelum mereka dan membangun kelompok-kelompok yang berisi keluarga dan kerabat terdekat.
Posting Komentar untuk "Mengenal Lebih Dekat Suku Tobelo Halmahera"